Senin, 07 Januari 2013

SEJARAH GOOGLE


SEJARAH GOOGLE

Kemajuan teknologi dalam hal jaringan menjadikan google sebagai perusahaan dengan mesin pencarinya bernama google makin digemari semua kalangan. Sebagian besar orang tidak mengetahui bagaimana sebenarnya sejarah perusahaan ini hingga akhirnya google terkenal dan tidak asing bagi masyarakat dunia.
Bagi Anda yang belum mengetahui sejarah google tidak perlu khawatir dan takut dikatakan kurang informasi. Banyak rujukan yang dapat Anda jadikan sumber pencarian sejarah dari google serta perkembangannya hingga saat ini.
Setelah media online seperti internet dikembangkan dan terus disampaikan kepada masyarakat dunia, akhirnya kemajuan media online semakin meningkat serta menjadi kebutuhan dalam berbagai bidang kehidupan.

Asal Kata Google Sebagai Bagian Dari Sejarah Google
Menurut sebagian orang, sejarah google itu unik dan namanya pun juga unik. Google asal katanya dari Googlo. Ponakan Edward Kasner bernama Milton Sirotta yaitu seorang ahli matematika berkebangsaan Amerika Serikat yang membuat kata Googlo tersebut.
Kata Googlo termasuk dalam salah satu istilah yang digunakan untuk penyebutan angka satu kemudian diikuti angka nol. Jadi, penggunaan kata Google merupakan sebuah refleksi dari kata Googlo.
Kata Google sesuai sejarah google, memiliki dua huruf ‘o’. Hal tersebut menurut sebagian orang termasuk unik dengan alasan jika data hasil pencarian ditemukan, maka jumlah huruf ‘o’ akan tampak sesuai dengan banyaknya web yang telah didapat mesin pencarinya. Wajar jika ada yang mengatakan tentang asal katanya unik dan sejarahnya juga unik.

Pendiri Google Pertama Kali

Penemu google pertama kali hingga dikenal meluas oleh masyarakat dunia seperti sekarang ini memiliki arti penting bagi sejarah google. Jasa penemu google sangat beruntung karena mereka telah berhasil memperkenalkan sebuah perusahaan dengan mesin pencari yang menjadi raja di dunia jaringan hingga kini.
Berdasarkan sejarah google yang telah tersebar di beberapa media, Google didirikan oleh dua orang mahasiswa Ph. D. Keduanya menempuh gelar tersebut di salah satu universitas bernama Stanford. Mereka berdua bernama Larry Page dan Sergey Brin.
Awalnya pertemuan antara Page dan Brin tanpa sengaja, Page alumni S1 Universitas Michigan kemudian menikmati kunjungan akhir pekan ditemani Brin sebagai pengantarnya.
Kedua pendiri Google tersebut dalam sejarah google sering ditunjukkan melakukan diskusi, meski kadang muncul perbedaan pendapat maupun pandangan, tapi hal itulah yang menjadikan keduanya memiliki sebuah pendekatan unik. Sebuah pendekatan unik di antara keduanya dalam upaya menyelesaikan sebuah tantangan besar di dunia komputer yang terus mengalami 
perkembangan.
 Tantangan besar tersebut yaitu bagaimana mendapatkan kembali data dari set data yang pasif. Sejarah google menunjukkan bahwa tepatnya pada bulan Januari 1996, kedua pendirinya mulai berkolaborasi membuat search engine dengan nama BackRub.
Keduanya terus berupaya melakukan penyempurnaan teknologi Google selama awal tahun 1998. Selain itu, keduanya juga memulai untuk mencari para investor dalam upaya pengembangan kecanggihan teknologi pada Google.
 Dalam catatan sejarah google selanjutnya disampaikan bahwa ada seorang investor bernama Andy Bechtolsheim (pendiri Sun Microsystem) sepakat dengan ide mereka berdua.
Keduanya menunjukkan demo dengan singkat kepada Andy. Andy memberikan investasinya berupa sebuah cek senilai seratus ribu dollar AS. Cek tersebut disampaikan kepada perusahaan Google.
Akhirnya kedua pendiri google ini mendirikan perusahaan pada tanggal 7 September 1998 dengan bantuan dana dari keluarga, teman serta sejawatnya sehingga cek dari Andy dapat dicairkan dengan perusahaan yang legal. Perusahaan tersebut resmi dibuka di Menlo Park, California.
Google Memiliki Perusahaan Sesuai Catatan Sejarah Google
Sejarah google terus berlanjut, setelah berdiri sebuah perusahaan atas ide kedua pendirinya yaitu Larry Page dan Sergey Brin perusahaan tersebut diberi nama secara resmi Google tepatnya pada tanggal 7 September 1998. Google menjadi sebuah perusahaan publik Amerika Serikat.

Perusahaan ini memiliki peran dalam pencarian internet serta iklan online. Perusahaan pusat Google memiliki basis di Mountain View, California dengan jumlah karyawan sebanyak 19.604 orang (data pada tanggal 30 Juni 2008).
Sejarah google juga telah mencatat bahwa filosofi google yang telah dikenal oleh masyarakat dunia memiliki slogan. Slogan yang dimaksud yaitu ‘Don't be evil’ serta ‘Kerja harusnya menantang serta tantangan itu harusnya menyenangkan’. Slogan tersebut dapat menunjukkan tentang budaya perusahaan bertarget meski ada sisi santai di dalamnya.
Sejarah google menunjukkan tepatnya pada 4 September 1998, perusahaan tersebut menjadi salah satu perusahaan saham pribadi. Adapun penawaran yang dilakukan dimulai pada tanggal 19 Agustus 2004. Perusahaan tersebut telah mengumpulkan dana $1,67 miliar dan menjadikannya bernilai $23 miliar.
Adanya beragam jenis pengembangan produk baru, pengambil alihan serta mitra menjadikan perusahaan ini menjadi luas dalam hal bisnis pencarian serta iklan. Pada mulanya areanya masih kecil, tapi akhirnya meluas hingga ke area lainnya, termasuk email berbasis web, produktivitas perusahaan, pemetaan online serta bertukar video.
Sejarah Google Mencatat Perkembangan Google Hingga Saat Ini
Google merupakan mesin pencari di internet. Sesuai sejarah google serta mengamati perkembangannya, Google sangat populer di web dan di antara pengguna internet. Alasannya Google memiliki desain sederhana, bersih serta memberikan hasil pencarian relevan.
Google juga telah menerima sekitar dua ratus juta permintaan pencarian setiap harinya. Permintaan sebanyak itu melalui situsnya sendiri serta situs-situs web milik kliennya seperti American Online (AOL).
Perkembangan google semakin meningkat sesuai sejarah google yang telah ditunjukkan. Iklan pada google dijual sesuai keyword sehingga lebih relevan bagi penggunanya. Selain itu iklan tersebut harus menggunakan teks agar halaman rapi serta loadingnya cepat. Adanya konsep penjualan iklan sesuai keyword dimulai oleh Overture (dulu bernama Go To.com).
Google mendapatkan keuntungan lebih banyak ketika perusahan dotcom lainnya mengalami masa kemerosotan hingga bangkrut karena Google memperkuat pengaruhnya. Tepatnya pada bulan September 2001, sejarah google menunjukkan mengenai perkembangan google dari segi mekanisme peningkatan Google (PageRank).
Mekanisme tersebut diberikan suatu hak paten Amerika Serikat. Leland Stanford University secara resmi mendapatkan hak paten tersebut. Selain itu juga dicantumkan nama penemunya Lawrence Page. Selanjutnya pada bulan Februari 2003, Pyra Labs, pemilik blogger, sebuah situs web pionir serta pemimpin hosting weblog telah dibeli Google.
Hal tersebut merupakan langkah yang menjadikan Google dapat memakai informasi dari postingan blog sehingga dapat melakukan perbaikan kecepatan serta relevansi artikel Google News. Sesuai sejarah google yang disebar di berbagai media, Google mengalami kejayaan pada awal tahun 2004.

Sejarah Google dan Perkembangannya

Internet atau sering juga disebut dengan dunia maya menyajikan berbagai macam informasi dan hiburan. Mulai dari pelajaran sekolah, ilmu politik, berita terkini, film, musik, dan berbagai informasi lainnya bisa kita temukan di internet. Saking banyaknya informasi dan hiburan yang ada di internet, Anda tidak akan pernah habis untuk menelusurinya. Jutaan atau bahkan miliaran data baru dimasukkan ke dalam internet setiap harinya.
Internet memang layak disebut sebagai dunia tanpa batas. Dengan dunia tanpa batas itu, apakah kita bisa menemukan informasi ataupun hiburan yang kita inginkan? Tentu saja bisa, yaitu dengan menggunakan mesin pencari. Diantaranya adalah Google. Anda bisa mengunjunginya di alamat www.google.com. Sejarah Google begitu panjang dan menggambarkan betapa kesuksesannya saat ini 
merupakan hasil dari kerja keras para pendirinya.

Awal Mula Google Terbentuk

Awal mula terbentuknya Google bisa dibilang secara kebetulan. Berawal dari pertemuan antara Larry Page, yang waktu itu berusia 24 tahun dan alumnus Universitas Michigan, dengan Sergey Brin yang berusia 23 tahun pada tahun 1995. Saat itu Larry Page sedang melakukan kunjungan akhir pekan dan diantar oleh Sergey. Dari perbincangan singkat antara Sergey dan Larry tentang mesin pencari yang ada di internet, kedua orang ini sepakat untuk menciptakan mesin pencari yang lebih efektif.
Setelah beberapa lama melakukan riset, akhirnya pada tahun 1996 mereka berhasil menciptakan mesin pencari yang kemudian diberi nama Backrub. Mereka terus menyempurnakan mesin pencari Backrub dan mulai mencari investor untuk proyek mereka.

Dari Googol ke Google

Andy Bechtolsheim akhirnya setuju untuk memberikan investasi sebesar 100.000 dolar dalam bentuk cek, dengan syarat nama mesin pencari tersebut diganti dengan Googol, yaitu sebuah kata yang berarti bilangan satu dengan 100 angka 0 dibelakangnya. Tetapi secara tidak sengaja, Andy salah ketik dan menuliskan cek itu untuk perusahaan Google. Tentu saja hal itu membuat cek tersebut tidak bisa dicairkan karena waktu itu belum ada perusahaan yang bernama Google.
Walaupun menurut mereka nama itu unik, tetapi mereka bingung bagaimana mendirikan perusahaan tersebut. Akhirnya Sergey dan Larry kembali mencari investor lain dan berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta dolar. Dengan uang itu, mereka bisa membuat perusahaan dengan nama Google dan mencairkan cek dari Andy Bechtolsheim.

Menjadi Mesin Pencari Terbesar

Setelah Google resmi diluncurkan, banyak yang memandang sebelah mata bahwa mereka tidak akan bisa meraih sukses. Saat itu, mesin pencari di internet belum banyak digunakan oleh pengguna internet. Tetapi seiring berjalannya waktu, orang-orang semakin banyak yang menggunakan mesin pencari Google dan membuat Google menjadi mesin pencari nomor satu yang paling banyak digunakan orang.
Sejarah Google ini membuktikan bahwa pandangan ke depan dari Sergey dan Larry telah berhasil membuat Google menjadi pionir di bidang mesin pencari internet.

Dikutip Dari : http://www.anneahira.com/sejarah-google.htm

Cara Ngeroot Untuk Samsung Galaxy Wonder


Cara Ngeroot Untuk Samsung Galaxy Wonder

Karena Ngeroot sudah terlalu “ MAINSTREAM “ docnya baru dibikin akhir2 ini.. wkkwkwkw…

PERHATIAN!! INI untuk VERSI GINGERBREAD STOCK!

Penjelasan Root googling ya gan :P

PERINGATAN !!!!
DWYOR
Langsung aja nih download Bahan ROOT dibawah ini

Thanks : Nama Ga Penting V

Masukin di INTERNAL

Lets Begin…

1. Matiin HHnya :P

2. Masuk ke recovery mode dengan cara : Tekan Power + Volume UP + Home Bersamaan Seperti gambar dibawah ini
(img:4977171912782)


nanti muncul gambar seperti ini …
(img:4977173352818)

Kalo malah booting dan masuk homescreen lagi atau ga bisa masuk, caranya

 Tekan Power + Volume UP + Home Bersamaan, Lalu saat muncul tulisan Samsung lepas Tombol power ( sambil tetep tekan volume UP sama Home ), terus nanti muncul tulisan Samsung galaxy wonder blab la bla,  Lepas tombol Volume UP ( sambil Tahan Tombol Home ).. nanti keluar gambar diatas lepas deh homenya…

3. Setelah muncul gambar Kardus sama Robot ijo teken tombol menu SEKALI AJA… LOADINGNYA AGAK LAMA … nanti dia bakal Burem nah itu Proses

TOMBOL MENU ADA DI POJOK KIRI BAWAH seperti gambar di nomer 2 diatas…


4. akan muncul gambar dibawah
(img:4977174912857)


Note: Perhatikan Menunya, …

cara Pengoprasiannya ( Navigasi )

Volume Up      : Keatas
Volume Down : Kebawah
Home                : Buat memilih
Back                 : Kembali

5. Lalu pilih apply sdcard:update.zip, lalu cari file Update.zip yg tadi di download yg disimpen di INTERNAL

6. pilih deh, yes yes aja.. kalo udeh .. terus Pilih REBOOT SYSTEM NOW

7. Nanti dia ngereboot sendiri udeh deh tunggu masuk Home Screen, langsung cek aplikasinya adakah aplikasi “ SUPERUSER “seperti gambar dibawah ini

 
(img:4977175992884)



Kalo ada anda Sukses :D SELAMAAATTT


Note :

1. Kalo mau di UNROOT , Download dibawah ini
thanks Nama Ga Penting

caranya sama kaya diatas
Tapi Posisi harus Stock rom ya, bukan pake custom rom…
kalo dr cusrom ya FLASHING :P.. tutor ada lagi.. heheh

2.Jika sudah pasang CWM tapi belum di ROOT, ikuti step" berikut :
  • Masuk ke CWM caranya sama seperti masuk recovery mode diatas
  • Pilih menu ADVANCE lalu pilih Mount System dan Mount Data(kalau sudah pilih tombol back untuk kembali ke menu CWM)
  • Pilih instal zip from SD card ~ sesuaikan dengan tempat dimana file update.zip di simpan( choose zip from sdcard / choose zip from external sdcard)
  • Silahkan instal root dr update.zip
  • setelah itu reboot system now
  • HH ente seharusnya sudah ter ROOT 


oke Selamat berexperimen gan setelah di root :D
Dikutip Dari : http://www.facebook.com/groups/galwondercommunity/doc/338626112901730/

Sejarah Perkembangan Islam Di Indonesia


Sejarah Perkembangan Islam Di Indonesia



Masuknya agama Islam ke Nusantara belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa pendapat tentang kapan masuknya agama Islam ke Nusantara berdasarkan temuan-temuan atau bukti-bukti sejarah.
Beberapa sumber informasi tentang awal masuknya agama Islam ke Nusantara antara lain  sebagai berikut :

1. Abad ke -7 Masehi

Sumber sejarah yang menginformasikan Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7 Masehi adalah sebagai berikut :
a. Berita Cina Zaman Dinasti Tang yang menerangkan bahwa pada tahun 674 M, orang-orang Arab telah menetap di Kanton. Groeneveldt berpendapat bahwa pada waktu yang sama kelompok orang Arab yang beragama Islam mendirikan perkampungan di pantai barat Sumatera. Perkampungan tersebut namanya Barus/Fansur.

b. Pada waktu Sriwijaya mengembangkan kekuasaan sekitar abad ke- 7 dan 8, para pedagang Muslim telah ada yang singgah di kerajaan itu sehingga diduga beberapa orang di Sumatera telah memasuki Islam.

c. Pada tahun 674 M, Raja Ta-Shih mengirim duta ke kerajaan Holing untuk membuktikan keadilan, kejujuran dan ketegaran Ratu Sima.


Lokasi kota Kanton, Sriwijaya, dan Holing

2. Abad ke -13 Masehi
Sumber sejarah yang menyatakan Agama Islam mulai masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M adalah sebagai berikut :
a. Catatan perjalanan Marcopollo yang menerangkan bahwa ia pernah singgah di  Perlak pada tahun 1292 M dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam.
  b. Ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai Sultan Malik Al-Saleh yang          berangka tahun 1297 M
c.  Berita Ibnu Batutah dari India. Dalam perjalanannya ke Cina, Ibnu Batutah singgah di Samudra Pasai pada tahun 1345 M. Ia menceritakan bahwa Raja Samudra Pasai giat menyebarkan Agama Islam.  
Peta rute perjalanan Ibnu Batutah dari India
3. Abad ke -15 Masehi
      Sumber sejarah yang menyatakan Agama Islam mulai masuk ke Nusantara pada abad ke-15 M adalah sebagai berikut :
  a. Catatan Ma-Huan seorang Musafir Cina Islam, memberitakan bahwa pada abad ke-15 M sebagian besar masyarakat Pantai Utara Jawa Timur telah memeluk Islam.
   b.  Pemakaman muslim kuno di Troloyo dan Trowulan. Makam yang berangka tahun 1457 M membuktikan adanya bangsawan Majapahit yang sudah memeluk Agama Islam pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.
c.   Makam salah seorang Wali Songo di daerah Gresik. Pada batu nisannya tertulis nama Malik Ibrahim (Bangsa Persia) yang wafat pada tahun 1419 M.

d .  Suma Oriental dari Tome Pires, catatan musafir Portugal ini memberitakan mengenai penyebaran agama Islam. antara tahun 1512 M sampai tahun 1515 M di Sumatera, Kalimantan, Jawa sampai sampai Kepulauan Maluku. 

Peta pesebaran agama Islam di Nusantara

Golongan pembawa Islam di Nusantara
Adanya interaksi antara pedagang dari penjuru dunia dengan intensitas yang tinggi, memunculkan beragam teori mengenai siapakah sebenarnya yang memperkenalkan Agama Islam kepada penduduk Nusantara. Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Nusantara menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya Menemukan sejarah, wacana pergerakan Islam di Indonesia, terdapat tiga teori yang memberikan jawaban tentang permasalahan waktu masuknya Islam ke Nusantara, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara.
Adapun ketiga teori tersebut yang menjelaskan mengenai masuknya Islam ke Nusantara antara lain sebagai berikut :
a. Islam datang dari Arab (teori Mekah)
b. Islam datang dari Gujarat (teori Gujarat)
c. Islam datang dari Persia (teori Persia) .

1.   Islam datang dari Arab ( teori Mekah )

Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Dasar teori ini adalah :
a.   Pada abad ke-7 yaitu tahun 674 M dipantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab) dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
b.  Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafii, dimana pengaruh mazhab Syafii terbesar pada waktu itu di Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
c.   Raja-raja samudra Pasai menggunakan gelar Al-Maliki yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir. Pendukung teori Mekah ini adalah Buya Hamka, Alwi Shihab, Ahmad Mansur Suryanegara, Fazlur Rahman, Crawford, Niemann, De Holander. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad ke-13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya Agama Islam ke Nusantara terjadi sebelumnya yaitu abad ke-7 M dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.




2. Islam datang dari Gujarat ( teori Gujarat )

Pendapat ini dikemukakakan oleh Soetjipto Wirjosoeparto dan   Christian Snouck Hurgronje dari Belanda. Ia berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara bukan dari Arab. Melainkan dari Gujarat/India. Hubungan langsung antara Nusantara dan Arab baru terjadi pada masa kemudian yaitu contohnya hubungan utusan dari Mataram dan Banten ke Mekah pada pertengahan abad ke-7 M. Pendapat tersebut didasarkan  pula kepada unsur-unsur Islam di Nusantara yang menunjukkan persamaannya dengan India. Menurut pendapat Prof. DR. Azyumardi Azra (Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah), teori Gujarat yang dipopulerkan oleh Snouck Hurgronje tidak benar. Dia mengatakan Islam dibawa oleh pedagang yang datang dari Gujarat pada abad ke- 12 atau abad ke-13. Padahal masa itu, Gujarat dikuasai oleh kerajaan Hindu yang kerap mengusir kapal-kapal pedagang muslim yang disanggah.


3. Islam datang dari Persia (teori Persia)

Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara abad ke-13 M dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Teori ini mengungkapkan adanya kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam Nusantara dengan penduduk Persia. Misalnya peringatan hari Asyura (10 Muharam) atas meninggalnya Hasan dan Husen cucu Nabi Muhammad, yang sangat dijunjung oleh orang Syi’ah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi harakat. Baris atas disebut Jabar, bawah disebut Ajer, dan depan disebut Pes, sedang dalam bahasa Arab ejaan itu disebut Fathah, Kasrah dan Dhommah. Didalam tulisan Arab, Sin bergigi sedangkan dalam tulisan Persia tidak bergigi sementara itu, Oemar Amir Hoesin mengatakan bahwa di Persia terdapat suku bangsa ”Leren”. Beliau inilah yang dahulu datang ke tanah Jawa sebab di Giri terdapat Kampung Leran, dan nisan Maulana Malik Ibrahim (1419) di Gresik.
Pendukung teori Persia adalah  P.A. Hoesein Djajadiningrat, Haji Muhammad Said, J.C. Van Leur, M. Dahlan Mansur dan Haji Abu Bakar Aceh. 


Peran penyebaran Islam di Nusantara
Proses persebaran pengaruh Islam di Nusantara berjalan dengan lancar. Hal itu terbukti dari wilayah persebaran yang luas, mencakup hampir seluruh kepulauan Nusantara.
Penyebabnya antara lain sebagai tersebut :
1.  Agama Islam yang menyebar di Nusantara disesuaikan dengan adat dan tradisi bangsa Indonesia dan dalam penyebarannya dilakukan dengan damai tanpa kekerasan.
2.  Agama Islam tidak mengenal sistem kasta dan menganggap semua manusia mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah SWT.
3.  Upacara-upacara dalam Agama Islam sangat sederhana bila dibandingkan dengan Agama lainnyaa.
4.  Faktor politik ikut memperlancar penyebaran Agama Islam di Nusantara, yaitu keruntuhan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sebagai kerajaan Budha dan Hindu di Nusantara.
5.  Syarat-syarat masuk agama Islam sangat mudah.Seseorang telah dianggap telah masuk Islam bila ia telah mengucapkan dua kalimat syahadat

Dari faktor penyebab tersebut diatas agama Islam dapat diterima oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari :
1.  Peranan para pedagang.
2.  Peranan para ulama/Wali

1. Peranan Pedagang
Awal penyebaran Agama Islam di Nusantara tidak lepas dari peran para pedagang. Para pedagang yang berdatangan di Nusantara berperan sebagai pedagang dan ulama (orang yang memahami ajaran Islam) Oleh karena itu, selain menjalankan profesi berdagang mereka juga  menyebarkan Agama Islam. Mereka amat giat memperkenalkan nilai-nilai Islam ke seluruh penduduk. Para pedagang Gujarat, Arab, dan Persia yang datang ke Nusantara berupaya mencari simpati dari masyarakat setempat. Melalui hubungan yang saling terbuka diantara raja, bangsawan, pedagang dan masyarakat setempat maka terjadilah perubahan sosial baik secara vertikal maupun horizontal.
Perubahan sosial secara vertikal ditandai dengan banyaknya pedagang Islam yang memperoleh keuntungan dari kegiatan dagangnya. Para pedagang tersebut memiliki kekayaan yang cukup banyak sehingga mampu meningkatkan status sosialnya. Menurut perjalanan Tome Pires yang mengunjungi pelabuhan Tuban dan Gresik pada tahun 1514 terdapat pedagang Islam yang kaya dan penguasa-penguasa di pelabuhan. Oleh karena itu para pedagang di pelabuhan Tuban dan Gresik memiliki otonomi yang kuat dan disegani oleh penguasa Majapahit. Islam dan dagang merupakan dua hal yang tidak dipisahkan pada zaman ramainya perdagangan di perairan Nusantara abad ke-12 – ke-17.




2. Peranan Ulama/Wali
      Selain para pedagang peran ulama dan Wali sangat besar dalam percepatan proses penyebaran Islam. Mereka menyebarkan agama Islam melalui langgar, surau/madrasah. Madrasah yang tersohor pada waktu itu seperti di Ampel, Giri, Tuban, Kudus dan Demak. Para ulama yang sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam di Jawa adalah Wali Sanga atau Wali Sembilan. Wali adalah seorang Islam yang tinggi budi pekertinya dan tinggi dalam ilmu agamanya.Wali adalah sebutan bukan nama. Disamping mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Wali Sanga juga berperan sebagai penasihat raja dan pendukung raja-raja Islam yang berkuasa, bahkan ada yang menjadi raja, seperti Sunan Gunung Jati.
         Adapun nama-nama Wali Sanga berikut perjuangannya dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah adalah sebagai berikut;
-Maulana Malik Ibrahim
-Sunan Ampel
-Sunan Drajad
-Sunan Bonang
-Sunan Giri
-Sunan Kalijaga
-Sunan Kudus
-Sunan Muria
-Sunan Gunung Jati
            Penyebaran agama Islam di Jawa selain dilakukan oleh Wali Sanga juga dilakukan oleh para ulama, seperti
-Syekh Siti Jenar (Demak)
-Sunan Tembayat (Klaten)
-Syekh Yusuf (Banten)
-Sunan Geseng (Magelang)
-Sunan Panggung (Tegal)
-Syekh Abdul Muhyi (Tasikmalaya)
-Syekh Burhanuddin (Minangkabau)
-Syekh Abdurrauf Al Fanhury ( Aceh ).
          Islam selain berkembang pesat di Pulau Jawa juga berkembang di  pulau lainnya di Indonesia. Dakwah Islam itu juga dilakukan oleh beberapa ulama besar, seperti; Datori Bandang (Gowa, Makassar), Dato Sulaiman (Sulawesi Tengah dan Utara), Tuan Tunggang ri Parangan (Kalimantan Timur) dan Penghulu Demak (Banjarmasin dan Kalimantan Selatan).



Perkembangan Kerajaan Islam di Nusantara


1. Kerajaan Samudra Pasai

             Kerajaan Samudra Pasai terletak di sebelah utara Perlak di daerah Lhokseumawe (sekarang pantai timur Aceh). Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara dan berdiri pada abad ke- 13 M. Wilayahnya strategis karena menghadap Selat Malaka.
   Awal berdirinya kerajaan Samudra Pasai diketahui dari batu nisan makam raja Malik al-Saleh yang wafat tahun 1297 M. Diperkirakan bahwa Sultan Malik al-Saleh (1290-1297) merupakan pendiri dan raja pertama kerajaan Samudra Pasai. Setelah Malik al-Saleh wafat, kerajaan Samudra Pasai dilanjutkan oleh Sultan Muhammad Malik al-Taher (1297 – 1326 M), Sultan Ahmad dan Sultan Zainal Abidin.
   Menurut beberapa sumber sejarah, banyak pedagang dari berbagai negara berlabuh di Pelabuhan Pasai. Pelabuhan Pasai yang sangat strategis itu dijadikan sebagai tempat untuk transit barang-barang dari berbagai negara sebelum diekspor ke tempat lain. Kerajaan Samudra Pasai mampu memanfaatkan ramainya perdagangan internasional yang dilakukan oleh para pedagang Islam. Mata uang yang digunakan oleh masyarakat Samudra Pasai dalam kegaiatan dagang ketika itu adalah mata uang emas (berita Marcopolo tahun 1292 M dan Ibnu Batutah tahun 1326 M). Samudra Pasai telah berperan sebagai pusat penyebaran Islam ke berbagai kawasan sekitarnya.




2. Kerajaan Aceh
 Pendiri kerajaan ini ialah Ali Mughayat Syah (1513-1528 M). Pada masa pemerintahannya, Aceh menyatukan kerajaan-kerajaan disekitarnya, seperti Kesultanan Samudra Pasai, Perlak, Lamuri, Benua Tamiang dan Indera Jaya. Raja berikutnya Sultan Alauddin Riayat Syah (1537-1568 M). Dalam masa kekuasaannya, Aceh terus berusaha mengusir Portugis yang berkeinginan menguasai wilayahnya dan menyerang Johor yang bersekutu dengan Portugis. Usaha membangun kebesaran Aceh lainnya adalah menjalin hubungan dengan Turki, Persia, India dan Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
Kerajaan Aceh mencapai kejayaannya dibawah Pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). Pada masa kekuasaanya, wilayah Aceh semakin luas yaitu dari pesisir barat samudra sampai Bengkulu, pesisir timur Sumatera sampai Siale, Johar, Pahang dan Pattani.
Sultan Iskandar Muda kemudian digantikan oleh Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M). Pada masa kekuasaannya, ia lebih memperhatikan pengembangan dalam negeri ketimbang politik ekspansi, berkembangnya studi Islam masa pemerintahan Sultan Iskandar Thani karena didukung oleh kehadiran Nuruddin ar Raniri (seorang ahli tasawuf yang berasal dari Gujarat, India. Nuruddin ar Raniri pernah singgah di Aceh sekitar tahun 1637 – 1644 M. Nuruddin ar Raniri banyak menulis buku tasawuf. Hasil karyanya yang terkenal adalah Bustanus Salatin yang berisi sejarah Aceh). Setelah Sultan Iskandar Thani wafat, kerajaan Aceh mulai mengalami kemunduran.

3. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan Kerajaan Islam pertama di Jawa. Pendirinya ialah Raden Fatah (1478 – 1518 M). Kerajaan ini memiliki wilayah yang luas dan membentang di pesisir utara Jawa, bekas Kerajaan Majapahit.
Setelah sebagian besar wilayah Jawa dikuasainya, Kerajaan Demak melakukan ekspansi ke luar Jawa. Caranya, dengan menyerang Malaka yang sudah jatuh ketangan Portugis. Pemimpin serangan itu ialah Pati Unus (1518-1521 M) dan dikenal dengan Pangeran Sabrang Lor. Serangan itu mengalami kegagalan, karena jarak serangan  terlalu jauh dan Demak kurang memiliki persenjataan. Walaupun gagal, kerajaan Demak telah membuktikan bahwa kerajaan Nusantara mampu melawan kekuatan bangsa Barat.Kerajaan Demak mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521-1546 M). Pada masa pemerintahannya, Demak berusaha membendung masuknya Portugis ke Jawa. Setelah Sultan Trenggono wafat, Demak mengalami kemunduran yang disebabkan adanya perebutan kekuasaan dan kelemahan sistem pemerintahan di Kerajaan Demak. Kerajaan Demak memiliki peranan besar sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa.  Demak pun membangun masjid yang menggunakan perpaduan antara kebudayaan Jawa dan  Islam.  Masjid yang dimaksud adalah Masjid Raya Demak dan Masjid Raya Kudus.

4. Kerajaaan  Mataram Islam
Pendiri Kerajaan Mataram ialah Kyai Ageng Pamanahan. Setelah meninggal tahun 1575 M, Pamanahan digantikan oleh anaknya bernama Sutawijaya. Pada masa pemerintahan Sutawijaya, wilayah kekuasaan Mataram meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Cirebon dan sebagian Priangan.
Sutawijaya kemudian digantikan Mas Jolang (1511-1613 M). Pada masa pemerintahan Mas Jolang, Mataram Islam tidak mampu memperluas wilayahnya karena disibukkan dengan usaha mengatasi para pemberontak.
Pengganti Mas Jolang ialah Raden Rangsang (1613-1645 M) yang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo. Cita-cita perjuangan kedua pendahulunya tetap dilanjutkan sejak tahun 1614 M, Sultan Agung mulai bergerak menaklukkan kembali daerah di pesisir utara Jawa. Balatentara Mataram berhasil menaklukkan Lumajang, Pasuruan, Kediri, Tuban, Pajang, Lasem, Madura, Surabaya dan Sukadana (Kalimantan). Sedangkan di daerah pedalaman yang tidak mau tunduk kepada kerajaan Mataram Islam, yaitu Madura, Ponorogo, Blora dan Bojonegoro. Setelah Surabaya jatuh hampir seluruh Jawa dikuasainya hanya tinggal Cirebon, Banten dan Batavia yang belum dikuasai. Pada tahun 1628 M dan 1629 M Mataram menyerang Batavia, namun tidak berhasil karena kurangnya persiapan logistik. Sultan Agung adalah seorang organisator, ahli politik, ahli filsafat dan ahli sastra. Berikut ini adalah hasil karya Sultan Agung, yaitu :
a.    Tahun 1833 M, Sultan Agung menciptakan Tarikh Jawa Islam yang dimulai 1 Muharam 1043 H.
b.      Mengarang buku ”sastra gending” yang berisi ajaran filsafat mengenai kesucian jiwa.
c.      Membuat buku undang-undang hukum pidana dan perdata yang diberi nama ”surya alam”.


5. Kerajaan Cirebon

        Awalnya Cirebon merupakan bagian dari kerajaan Pajajaran. Pada abad ke- 16, Cirebon berkembang menjadi pelabuhan yang ramai dan pusat perdagangan di pantai Jawa Barat bagian utara. Setelah jumlah pedagang semakin banyak dan proses Islamisasi berkembang terus, Sunan Gunung Jati segera membentuk pemerintahan kerajaan Islam Cirebon.
        Cirebon dan Demak memiliki hubungan dekat. Secara ekonomi, pelabuhan Banten dijadikan sebagai pelabuhan bagi perkembangan ekonomi Demak di wilayah Cirebon, sebelum pelabuhan ini berdiri sendiri sebagai kerajaan. Adapun secara politik dan budaya, hubungannya terjadi melalui perkawinan. Pada tahun 1524 M, Sunan Gunung Jati menikahi saudara perempuan raja Demak. Dari perkawinan tersebut, Sunan Gunung Jati memperoleh anak bernama Hasanuddin yang kemudian dinobatkan sebagai Sultan Banten, setelah Demak merebut Banten dari penguasa Pajajaran. Adapun Sunan Gunung Jati, setelah meletakkan dasar-dasar pemerintahan kesultanan Banten segera membentuk pemerintahan di Cirebon pada tahun 1552 M. Masih ada perbedaan pendapat mengenai apakah Sunan Gunung Jati dengan Fatahillah sama orangnya atau berbeda ? Selama ini terdapat dua versi mengenai tokoh tersebut. Versi pertama dikemukakan oleh sejarawan Hoesien Djajadiningrat (1913) yang merujuk pada sumber-sumber yang dikemukakan oleh catatan sejarah bangsa Portugis dan sumber-sumber lainnya mengatakan bahwa Sunan Gunung Jati ialah sama dengan Fatahillah, Falatehan, Tagaril, atau Syarif Hidayatullah. Versi kedua dikemukakan oleh sejarawan Atja (1972) dan Edi S. Ekadjati (2000) mengatakan bahwa Fatahillah dan Sunan Gunung Jati ialah dua orang yang berbeda, walaupun keduanya ialah sama-sama tokoh penyebar Islam di Cirebon. Versi kedua ini didukung oleh Babad Cirebon dan naskah Carita Purwaka Caruban Nagari.

6. Kerajaan Banten
   Hasanuddin sebagai anak dari Sunan Gunung Jati dianggap sebagai raja dari Kerajaan/Kesultanan Banten yang pertama. Adapun Sunan Gunung Jati dianggap sebagai pendiri kerajaan Banten.
   Seperti halnya ayahnya, Hasanuddin memiliki hubungan keluarga dengan Raja Demak (Sultan Trenggono) melalui perkawinan. Dari perkawinan tersebut, Hasanuddin memperoleh dua orang anak, yaitu Maulana Yusuf dan Pangeran Jepara. Anak kedua diangkat menjadi penguasa Jepara, sedangkan Maulana Yusuf sebagai anak pertama diangkat menjadi Raja Banten.
   Perebutan tahta di Banten terjadi sepeninggal Maulana Yusuf, yaitu antara Maulana Muhammad (anak Maulana Yusuf) dengan Pangeran Jepara. Namun usaha ini dapat digagalkan oleh pasukan Banten. Dari kegagalan serangan tersebut, Banten dan Cirebon  berdiri sebagai kerajaan yang berdaulat.
Banten mencapai masa kejayaannya dibawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682 M). Selama masa pemerintahannya, Sultan Ageng terlibat pertempuran melawan VOC. Kegigihan Sultan Ageng ditentang oleh Sultan Haji. Kesempatan ini dimanfaatkan VOC untuk menggunakan politik adu domba sehingga tidak lama kemudian Sultan Ageng dapat ditangkap Belanda tahun 1683 M dan dipenjara di Batavia sampai akhirnya wafat tahun 1692 M. Akhirnya, Sultan Haji dipaksa untuk menandatangani perjanjian dengan VOC. Harus menerima kenyataan bahwa Belanda memonopoli perdagangan di Banten.

7. Kerajaan Makassar         
          Pada abad ke- 16 di pulau Sulawesi berkembang banyak kerajaan diantaranya kerajaan Luwu,Gowa, Wajo, Soppeng, Tallo dan Bone. Diantara kerajaan-kerajaan tersebut terdapat persaingan perebutan hegemoni di Sulawesi Selatan dan kawasan Indonesia bagian Timur. Dua kerajaan berhasil memenangkan persaingan tersebut, yaitu Gowa dan Tallo yang kemudian lebih dikenal sebagai Kerajaan Makassar.Kerajaan Makassar mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan  Hasanuddin (1653-1669 M).
Sultan Hasanuddin berhasil memperluas daerah kekuasaannya  di Sulawesi Selatan termasuk Kerajaan Bone. setelah VOC  mengetahui pelabuhan Makassar yaitu Sombaopu cukup ramai dan banyak menghasilkan beras. Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan memiliki tradisi merantau.Tradisi ini berkaitan dengan kehidupan ekonomi perdagangan antar pulau. Pada masa kejayaannya, pedagang Makassar melakukan kegiatan perdagangan dengan berbagai Pelabuhan di seluruh Nusantara.Hubungan diplomatik juga dilakukan antara lain dengan kerajaan-kerajaan di Asia, seperti Mindanao, Mogul, Turki dan Sulu. Sikap terbuka masyarakat Kerajaan Makassar menyebabkan terbentuknya perdagangan bebas di kawasan ini.  VOC mulai mengirimkan utusan untuk membuka hubungan dagang serta membujuk Sultan Hasanuddin untuk bersama-sama menyerbu Banda (pusat rempah-rempah). Namun, bujukan VOC itu ditolak. Setelah peristiwa itu antara Makassar dan VOC mulai terjadi Konflik. Keadaan meruncing sehingga pecah perang terbuka. Dalam peperangan  tersebut, VOC sering mengalami kesulitan dalam menundukkan Makassar oleh karena itu, VOC memperalat Aru Palaka (Raja Bone) yang ingin lepas dari kerajaan Makassar dan menjadi kerajaan merdeka.  Akhirnya Makasar diduduki VOC melalui Perjanjian Bongaya tahun 1667 M.

8. Kerajaan Ternate dan Tidore

       Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan di kepulauan Maluku. Dalam sejarah perkembangannya, kedua kerajaan tersebut bersaing untuk memperebutkan kekuasaan politik dan ekonomi. Tidak jarang mereka melibatkan kekuatan-kekuatan asing, seperti Portugis, Spanyol dan Belanda. Kekuatan-kekuatan asing tersebut dalam perkembangannya berambisi pula untuk menguasai secara monopoli perdagangan rempah-rempah di kawasan ini. Persaingan antara kerajaan Ternate dan Tidore diperburuk dengan ikut campurnya bangsa Portugis yang membantu Ternate dan bangsa Spanyol yang membantu Tidore. Setelah memperoleh keuntungan, kedua bangsa barat tersebut bersepakat untuk menyelesaikan persaingan mereka dalam Perjanjian Saragosa ( 22 April 1529). Hasil perjanjian tersebut, Spanyol harus meninggalkan Maluku dan menguasai Philipina, sedangkan Portugis tetap melakukan perdagangan di kepulauan Maluku.
    Walaupun sedang bersaing memperebutkan hegemoni di kawasan tersebut, kerajaan-kerajaan di Maluku tetap tidak menginginkan bangsa-bangsa barat mengganggu kegiatan perdagangan di kawasan tersebut. Hal itu merupakan salah satu ciri kerajaan-kerajaan Islam di Maluku. Oleh karena itu, mereka selalu mengadakan perlawanan terhadap kekuasaan asing. Misalnya, perlawanan yang dilakukan oleh Sultan Hairun (1550 – 1570 M) dan perlawanan Sultan Baabullah (1570-1583).Perlawanan yang terakhir ini mampu memaksa bangsa Portugis meninggalkan Maluku dan memindahkan kegiatannya ke Timor Timur (sekarang Timor Leste). Adapaun perlawanan terhadap Belanda dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Nuku (1780 – 1805 M).
Dikutip dari : http://ips-smpn1selong.webhostingindonesia.net/MP_149.html